Untuk bisa sukses menjadi pekerja mandiri atau wirausaha, maka penting agar mampu mengembangkan kemampuan untuk memilih produk dan jasa yang tepat di tengah kondisi pasar nan kian kompetitif. Seperti kita tahu, banyak produk dan layanan yang dikonsumsi saat ini mengalami pergeseran dari apa yang pernah dikonsumsi saat 10-20 tahun lalu.
Demi memenangi hati calon pelanggan, para pemilik bisnis dituntut pula untuk mampu menyusun rencana strategi penjualan dan pemasaran. Namun, rencana dan strategi biasanya bakal tergantung tipe bisnisnya, apakah berbasis produk atau jasa.
Sesuai namanya, bisnis berbasis produk artinya menjual hal-hal berbentuk fisik, seperti pakaian atau sepatu, sedangkan yang berbasis jasa menjual layanan yang dibutuhkan konsumen, seperti turisme atau konsultan. Lantas apa perbedaan mendasar antar keduanya, mana yang lebih mudah atau menguntungkan?
1. Produk vs layanan
Meski, terdapat perbedaan mendasar, namun baik bisnis berbasis produk maupun jasa pada dasarnya sama-sama menjual produk. Bedanya, produk menjual hal-hal berbau fisik, sedangkan jasa lebih menjual “keahlian” sebagai produk utamanya, misalnya menyewa jasa pengacara. Kedua tipe bisnis ini, sebetulnya sama-sama menekanan pada hubungan klien di mana pengalaman pengguna/konsumen menjadi begitu penting.
2. Pasar lokal vs global
Secara umum, ketika konsumen mencari solusi untuk masalahnya, mereka akan berupaya membandingkan antar satu produk/jasa dengan lainnya dalam industri yang sama atau di wilayah tempat mereka tinggal. Maka, banyak pemilik yang mulai sadar pentingnya membangun target pasar sesuai produk dan jasa yang ditawarkan. Salah satu kelebihan memilih bisnis berbasis produk terutama di era digital adalah, para pemilik usaha bisa menjual secara masif ke berbagai daerah, termasuk pasar global.
Sedangkan, kebanyakan bisnis berbasis jasa hanya mampu melayani konsumen di wilayah tertentu saja, sesuai target pasar. Maka, penting bagi setiap pemilik bisnis mempertimbangkan basis wilayah konsumen di mana hal ini juga akan memengaruhi upaya pemasaran.
3. Pesan dan ruang lingkup pemasaran
Selain perbedaan kunci di atas, pesan dan strategi pemasaran yang ditempuh bisa berbeda antar kedua tipe bisnis itu. Biasanya, untuk bisnis berbasis produk lebih banyak investasi untuk upaya branding demi membangun kesadaran konsumen atas produk yang ditawarkan lewat komunikasi massa dan edukasi. Sementara, bisnis berbasis jasa lebih fokus pada upaya pemasaran atau komunikasi personal sesuai kebutuhan custom konsumen di wilayah tertentu.
4. Reputasi bisnis dan penjualan berulang
Dalam perencanaan-nya, biasanya bisnis berbasis produk cenderung fokus untuk membangun reputasi brand demi meningkatkan posisi di pasar dan membukukan penjualan.
Ketika seseorang membeli suatu produk, kemungkinan besar mereka tidak akan membeli produk yang sama lagi dalam waktu dekat. Maka, kualitas reputasi punya andil besar mendongkrak penjualan di masa depan bagi bisnis produk, yang berasal dari omongan dari mulut ke mulut.
Sementara, bisnis jasa cenderung fokus membangun kredibilitas kuat dan mengembangkan hubungan personal dengan klien. Misalnya saja, dengan membangun kualitas layanan, sikap ramah serta tepat waktu demi kepuasan klien.
5. Dual produk-jasa
Seiring perkembangan bisnis yang eksis saat ini, terkadang banyak pula para pemilik yang berupaya beradaptasi untuk menggunakan kedua model bisnis, baik produk atau jasa. Hal ini sangat terlihat misalnya pada industri teknologi, di mana mereka pada umumnya menjual produk sekaligus menawarkan layanan perangkat lunak pula. Sebagai contoh, Microsoft yang menawarkan ragam program perangkat lunak sekaligus layanan konsumen, peningkatan reguler tiap program serta diskon untuk fitur tambahan (add-on).
Sekarang, yuk coba perhatikan beberapa kelebihan dan kekurangan baik bisnis berbasis jasa atau produk menurut seorang pemilik digital agency dilansir medium?
Kelebihan jasa:
- Modal awal yang minim
- Ragam klien dan pekerjaan
- Melayani pasar yang sudah eksis
Kekurangan jasa:
- Manajemen klien butuh tenaga kerja banyak
- Kondisi naik turun arus kas yang tak menentu
- Waktu jadi patokan harga
- Biaya tinggi untuk naik skala
- Menjalankan visi orang lain
- Termin pembayaran lama
Kelebihan produk:
- Kemampuan untuk naik skala
- Pendapatan lebih mudah diprediksi
- Beban/biaya bisa ditekan seminim mungkin
- Membangun visi sendiri
- Tim lebih digerakkan oleh misi dan keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Kekurangan produk:
- Butuh investasi besar di awal
- Layanan konsumen bisa jadi beban
- Permintaan yang belum jelas di awal
- Sulit pivot saat produk sudah kuat terbangun
Pertanyaannya, mana tipe bisnis yang lebih mudah dijalankan? Jawabannya tentu “tergantung”. Jika kamu ingin membangun sesuatu yang mudah diukur skalanya, mungkin kamu bisa menjalankan bisnis berbasis produk. Tapi, jika kamu adalah tipe orang yang gemar membangun kualitas aktivitas, diskusi dan adu argumentasi dengan ragam orang dan klien, maka bisnis jasa mungkin lebih cocok dijalankan. Kalau kamu orang yang ambisius, bisa jadi model bisnis keduanya juga cocok. Gimana menurut kamu sendiri? 🙂
Diolah dari smallbusiness.chron/medium/HBR
Leave a Reply