Tak bisa dimungkiri bahwa seiring berjalannya waktu, kompleksitas dalam dunia bisnis pun juga kian meningkat. Guna meminimalisasi kompleksitas itu pun, kini banyak wirausaha yang berupaya membagi tugas kepada pihak ketiga atau biasa dikenal vendor atau supplieruntuk pengadaaan barang dan jasa. Kemitraan strategis inilah yang kemudian banyak dibahas dalam isu manajemen vendor demi memperkuat bisnis kedua belah pihak agar tumbuh bersama.
Manajemen vendor sendiri tidak hanya sekedar dimaksudkan untuk menegosiasikan harga serendah mungkin, namun juga saling bekerja sama yang mengedepankan keuntungan bagi kedua pihak. Entah kita merupakan perusahaan multi miliar atau usaha kecil menengah dengan sedikit karyawan, isu manajemen vendor ini perlu menjadi perhatian.
Lalu, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam isu manajemen vendor agar terjalin hubungan yang sehat dan saling menguatkan?
Terbuka dalam informasi dan prioritas
Kunci sukses dalam manajemen vendor salah satunya adalah berbagi informasi dan prioritas kepada si vendor. Hal ini bertujuan agar si vendor bisa menyediakan layanan terbaik sesuai kebutuhan. Misalnya saja, menginformasikan rencana penjualan, peluncuran produk baru, atau perubahan desain. Tak lupa untuk memastikan, bahwa segala informasi yang dibagi sifatnya rahasia antara perusahaan pembeli dan supplier.
Membangun komitmen
Salah satu tujuan manajemen vendor adalah untuk mendapat komitmen vendor dalam mengawal dan membantu operasional bisnis kita. Di sisi lain, pihak vendor pun akan menagih komitmen dari kita juga. Namun, bukan berarti kita bisa menerima saja berapa pun tawaran yang diajukan vendor, jadi tetaplah fokus pada harga yang kompetitif.
Beri ruang vendor untuk membantu aspek strategi
Jika vendor yang kita ajak kerja sama adalah kunci dari layanan operasional, dan mereka mumpuni di bidangnya, tak ada salahnya jika kita mengundang mereka untuk diskusi tentang strategi yang bisa diterapkan. Ingat, tujuan kita bekerja sama dengan mereka adalah untuk membuat produk dan layanan lebih baik.
Bangun kerja sama jangka panjang
Manajemen vendor yang baik adalah ketika kedua belah pihak mampu membangun hubungan jangka panjang. Mengganti vendor secara instan dengan maksud untuk menghemat uang bisa jadi berdampak pada penurunan kualitas yang ujung-ujungnya malah jadi boros. Kolaborasi jangka panjang juga termasuk dalam hal kepercayaan, serta akses mendapat wawasan atau strategi ahli.
Berupaya memahami bisnis si vendor
Ingat pula, bahwa vendor kita juga berupaya menghasilkan keuntungan. Jika kita terus menekan biaya, maka hal itu bisa berdampak pada kualitas atau bahkan membuat mereka bangkrut. Salah satu fungsi manajemen vendor lainnya adalah bagaimana kita juga bisa berkontribusi bagi sumber daya vendor agar mereka lebih baik melayani.
Bersama membangun nilai
Manajemen vendor tak hanya sekedar mendapat harga paling murah. Kebanyakan yang terjadi harga termurah juga akan mendorong pada kualitas rendah. Maka, kuncinya adalah membangun nilai dan kualitas. Jika vendor yang kita ajak kerja sama serius dengan kualitas, seharusnya mereka tidak masalah mencantumkan spesifikasi dalam detil kontrak kerja sama.
==
Divisi perusahaan yang biasanya berurusan dengan vendor ini dikenal dengan istilah purchasing/procurement/merchandising. Sayangnya, banyak perusahaan terutama skala UKM yang belum menyadari pentingnya dokumentasi lengkap dalam proses pemesanan. Kebanyakan, mereka hanya mengandalkan pemesanan secara manual baik lewat telepon atau pesan singkat. Untuk pemesana dalam jumlah sedikit mungkin tidak masalah, tapi bagaimana dengan pesanan dalam jumlah besar?
Tentunya, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan kesalahpahaman antara perusahaan pembeli dan pemasok, misalnya kesalahan jumlah atau tipe yang dipesan. Namun, hal tersebut bisa diminalisasi dengan metode purchase order (PO). PO memang sangat berguna kala kita memesan barang berbeda tipe dalam jumlah banyak. Bahkan, kita bisa menggunakan perangkat lunak khusus manajemen vendor ini.
*Diolah dari thebalancesmb
Leave a Reply