Dalam beberapa tahun terakhir, wirausaha tetiba menjadi salah satu profesi yang cukup banyak diminati, terutama oleh kalangan muda. Sayangnya, minimnya pengetahuan, pola berpikir yang salah, serta ketidakmampuan mengatur emosi membuat tidak sedikit pula dari mereka yang gagal, lalu berhenti begitu saja atau dengan cepat langsung beralih ke bisnis lain.
Dalam banyak kasus, mayoritas start up (bisnis yang belum berumur 5 tahun) biasanya mengalami kegagalan pada tahun pertama hingga beberapa tahun ke depannya. Padahal, di era kecanggihan teknologi saat ini, harusnya lebih memudahkan banyak calon pengusaha untuk memulai bisnis pertamanya.
Namun, apa yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami kegagalan, meski data konsumen melalui teknologi bisa didapatkan dengan mudah oleh para pebisnis?
Berdasarkan studi, beberapa hal ini menjadi faktor penyumbang kegagalan paling tinggi (79 persen), di antaranya, membuat sesuatu yang tidak diinginkan calon konsumen (36 persen), mempekerjakan SDM yang salah (18 persen), kurang fokus (13 persen), serta gagal memasarkan dan menjual (12 persen).
Lalu apa saja teknik terbaik untuk meminimalisasi kegagalan-kegagalan itu. Simak ya….
Mulailah dari keinginan konsumen
Jika anda kerap mengikuti berbagai seminar bisnis, maka biasanya para mentor akan menganjurkan anda untuk memahami lebih dulu apa yang sebetulnya menjadi masalah pelanggan anda.
Lalu, ciptakan solusi dari masalah itu. Yup, mulailah dari calon pelanggan anda, bukan produk.
Berupayalah menjalin hubungan yang baik dengan konsumen anda, dan gali informasi apa yang mereka sukai dan inginkan. Orang rela membayar untuk sesuatu yang mereka suka, bukan sesuatu yang anda suka.
Sewa jasa outsource
Bagi usaha kecil menengah (UKM), mempekerjakan karyawan tetap tentu bukan hal mudah. Belum lagi, anda harus menghadapi masalah, karyawan anda yang tak bisa diatur.
Padahal, saat berbisnis, tentu tak mungkin anda mampu mengerjakan berbagai keahlian sendiri, dari mulai produksi, tata kelola keuangan, pajak, bahkan penjualan.
Maka itu, anda bisa menyewa jasa outsource yang memiliki keahlian tertentu untuk membantu perkembangan bisnis anda. Misalnya, anda butuh jasa akuntan atau ahli pajak.
Tetap fokus
Menjadikan diri tetap fokus dan konsisten dalam jangka waktu tertentu, ketika belum membuahkan hasil memang bukan hal mudah. Namun, ketika kesempatan anda untuk tumbuh makin terlihat, tetaplah fokus untuk pengembangan berikutnya. Jangan mudah tergoda melakukan hal lain yang taka da hubungannya dengan kepuasan pelanggan anda.
Gaet pembeli lewat hubungan baik
Anda punya produk atau jasa bagus, tapi tak ada orang yang mengetahuinya, berarti anda telah gagal melakukan pemasaran yang baik. Jangan tergantung pada orang lain untuk menjual, sampai anda sendiri mampu menciptakan angka penjualan yang baik. Jangan menjual hanya untuk mendapat uang pelanggan, tapi bangunlah hubungan baik berkelanjutan.
Tes, Ukur dan Ukur
Jika usaha anda terlanjur gagal, maka cobalah mengidentifikasi penyebab kegagalan tersebut. Jangan segan melakukan tes dan pengukuran untuk meminimalisasi kegagalan yang lebih parah. Biar gagal asal anda tetap belajar, tentu jauh lebih baik dibandingkan anda menyerah begitu saja.
Setuju? Simak deh statement dari dua orang berpengaruh di dunia ini;
-“The biggest risk is not taking any risk.. In a world that is changing really quickly, the only strategy that is guaranteed to fail is not taking risks.”
~ Mark Zuckerberg
-“Never, never, never give up.”
~ Winston Churchill
Leave a Reply