Di tengah banyak orang yang merasa pusing tujuh keliling cari duit, siapa sangka jika dari sebuah ide bisnis sederhana, bahkan bisa dibilang konyol atau stupid hehe…. justru mampu menjadikan pendirinya kaya raya di luar bayangan.
Hal ini juga serupa dengan fenomena viralnya jajanan es kepal milo ( cuma es batu campur susu milo), topping-nya sih nggak penting dibahas yah, karena mau semewah apa pun topping yang disajikan, tetap nggak ngebantu taste sama sekali hahahaha…. Apalagi, seminggu sebelum mencoba es kepal milo yang per porsi harganya Rp18.000, saya makan es krim Haagen-Dazs, yaaaah langsung syok dong lidah, rasanya ibarat antara bumi dan langit 😀
Namun, fenomena viral marketing yang terjadi pada bisnis es kepal milo ini memang bukan yang pertama kali. Di luar negeri sendiri, ternyata cukup banyak ide bisnis yang dimulai dari keisengan belaka justru laris manis bak kacang goreng begitu dipasarkan.
Jika selama ini, pasar selalu menerima produk yang berguna atau minimal menghibur, nyatanya tidak demikian bagi beberapa ide bisnis ini. Kamu tak perlu berangan-angan seperti mendiang Steve Jobs yang ingin mengubah dunia dengan produk Apple-nya, atau seperti Nadiem Makarim dengan Gojek-nya.
Sederhana, dengan bermodalkan skema pemasaran yang cerdas dan sedikit keberuntungan, terkadang menjadi lebih penting dibandingkan kegunaan produk itu sendiri.
1. Pet Rock (batu peliharaan)

“Terdengar gila, tapi ini berhasil.” Idenya sendiri berawal saat Gary Dahl sang penemu dicurhati kawannya di sebuah bar yang mengeluh tentang ribetnya memiliki hewan peliharaan, yang mesti diberi makan, diurus segala keperluannya sampai dibersihkan kotoran-nya.
Dahl pun membalas keluhan kawannya itu, bahwa ia sendiri tak punya masalah dengan peliharaan. Ketika kawannya bertanya, kenapa? Dahl pun berkelakar sambil menjawab “saya punya pet rock,” 😀
Gary Dahl yang saat itu bekerja sebagai copywriter akhirnya memutuskan untuk mengemas pet rock dan menjualnya ke publik. Pertama, ia meminta dua kawannya untuk membantu membelikan batu-batu pantai Meksiko yang halus. Kedua, ia membuat kemasan yang menarik lengkap dengan buku panduan “bagaimana merawat dan melatih” Pet Rock.
Lantaran cerita humor yang tertanam di benak publik, membuat dirinya berhasil menjual 1,5 juta unit pet rock dengan harga masing-masing 3,95 dolar hanya beberapa bulan saja sebelum Natal tahun 1975 silam. Padahal, modal produksinya sendiri kurang dari 1 dolar saat itu.
Meski popularitas pet rock, tidak segemilang masa-masa awal peluncurannya, Dahl tetaplah dikenang sebagai miliarder yang memiliki ide bisnis sederhana, yakni batu. Dahl sendiri meninggal dunia di usia 78 tahun tahun 2015 lalu. Sepanjang karirnya, ia telah membuat sebuah judul buku “Advertising for Dummies” yang terbit tahun 2007.
2. Tamagotchi

Jika pet rock begitu populer di era 1970-an, bagi generasi 1990-an pastinya tidak lupa juga dengan fenomena mainan anak Tamagotchi. Sejak diluncurkan tahun 1996, mainan elektronik mungil ini telah mencuri perhatian banyak orang tua di seluruh dunia sebagai alternatif hewan peliharaan yang murah bagi anak-anak mereka. Tamagotchi sendiri telah terjual sekitar 76 juta unit sejauh ini dengan estimasi nilai penjualan 900 juta dolar.
3. Slinky

Ditemukan pertama kali oleh seorang insinyur Richard James pada awal tahun 1940-an, Slinky awalnya dibuat untuk membantu dan menstabilisasi peralatan yang sensitif di Kapal US Naval saat berlayar melalui ombak laut yang keras. Setelah melihat perkembangannya, James pun mengambil pinjaman 500 dolar, dan memproduksi 400 slinky perdana yang dijual di toko mainan Gimbels. Estimasi penjualan yang dihasilkan kala itu bisa mencapai 3 miliar dolar.
4. Beani Babies

Tak ada yang luar biasa tentang Beanie Babies, namun ketika Ty Warner meluncurkan mainan ini kembali tahun 1993, tetiba saja terjadi keajaiban di mana mainan ini bisa dibeli dalam jutaan unit. Rahasianya? Warner membuat sistem yang ketat selama berlangsungnya produksi, dan menghentikan produksi beberapa model tertentu yang telah habis terjual, sehingga layak dijadikan koleksi. Perkiraan penjualan mencapai 700 juta dolar per tahun, saat produksi lagi tinggi.
5. The Snuggie (selimut berkerah)

Dari sebuah kampanye iklan yang konyol kemudian mendorong snuggie yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi penghuni tidur malam menjadi produk yang universal. Pada dasarnya, sama seperti mengenakan gaun dari belakang ke depan, namun produk ini sendiri sudah terjual 30 juta unit dengan perkiraan nilai penjualan lebih dari 500 juta dolar.
6. SantaMail

Seperti halnya hari raya umat beragama lain, perayaan Natal juga banyak dimanfaatkan sejumlah bisnis untuk mereguk untung. Salah satunya, adalah layanan pengiriman surat dari Santa Klaus di Kutub Utara, Alaska. Para orang tua akan dikenai biaya 10 dolar jika menginginkan anak-anaknya yang masih polos mendapat kiriman surat dari pria berkhaskan jenggot putih dengan jubah merah tersebut. Sekitar 200 ribu orang tua ternyata melakukannya. Sejak diluncurkan, SantaMail telah meraup sekitar 2 juta dolar demi mewujudkan impian anak-anak yang menggantungkan kaos kakinya tiap malam Natal tiba.
7. Aquarium tanpa ikan

Semua orang memang tampaknya butuh peliharaan 😀 Produk satu ini bisa dibilang versi rumitnya Pet Rock, namanya Ecosphere Closed Ecosystem, merupakan peliharaan yang sempurna untuk abad 21 ini. Sempurna artinya, tak perlu diberi makan, ganti air, atau melakukan perawatan lainnya. Hal itu karena, ecosphere tak lain tak bukan merupakan aquarium, tanpa ikan. Setiap tabung berisi ekosistem yang bisa bertahan dan memperbarui sendiri.
8. Potato Parcel

Pada 2015, seorang anak muda Alex Craig memulai bisnis di Dallas, AS, yakni pengiriman kentang dengan pesan personal yang dihargai 8-10 dolar per pcs. Kekasihnya sendiri bahkan bilang, bahwa hal itu merupakan “ide bisnis paling bodoh” , namun dalam dua hari Potato Parcel berhasil membukukan pendapatan 2000 dolar.
Lima bulan kemudian, Craig menjual bisnisnya kepada pengusaha Riad Bekhit sebesar 40 ribu dolar. Potato Parcel kini berbasis di San Bruno, California, dijual di sebuah toko swalayan dilengkapi dengan pulpen Pilot G2 gel roller, agar pelanggan bisa menuliskan pesan mereka. Bulan Februari, Potato Parcel berhasil membukukan penjualan 25 ribu dolar. Investasi kami akhirnya kembali dalam beberapa bulan,”kata Bekhit kepada Quartz.
“Hanya tentang menerima sebuah kentang dan ketika dibuka paketnya, berisi sesuatu yang orang tidak akan lupa,.
—
Lalu, apa hikmah dari kisah-kisah di atas? Pasar, layaknya manusia, bisa berputar dan berbalik. Apa yang kita anggap tak berguna sekarang, mungkin saja di masa depan akan menjadi produk best seller. Bisa saja produk yang baru, punya faktor lucu, atau bahkan konyol. Apa pun itu, selalu ada ruang di pasar untuk ide-ide bisnis yang orisinil, satu di antaranya mungkin saja yang membuat kamu sukses. Temukan cerita dan komit-lah untuk itu 🙂
Leave a Reply