Sebagai upaya memperluas jaringan pemasaran produk lokal, saat ini sudah banyak kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) yang digandeng para peritel modern. Tak tanggung-tanggung bagi para UKM yang permodalannya masih terbatas, mereka pun akan dibebaskan listing fee dan sewa gondola ketika produk siap dipajang di toko ritel.
Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), jumlah anggota peritel yang tergabung sudah mencapai 560 peritel dari mulai skala menengah hingga besar dengan pembukuan total omset hingga Rp135 triliun tahun 2013 lalu.
Meski, mengalami penurunan omset cukup signifikan pada tahun 2014, namun peluang bagi perluasan pemasaran produk UKM tentu masih akan terbuka lebar. Berikut beberapa tips bagi UKM yang ingin memasok produknya ke ritel modern disampaikan oleh Yuli Hartono perwakilan Aprindo (26/8) di Depok, Jawa Barat
Produk berkualitas
Syarat utama bagi UKM yang ingin memasukkan produknya ke ritel-ritel modern, salah satunya adalah produknya dicari orang dan layak pajang. Tentu saja, kualitas menjadi penentu diterima tidaknya produk tersebut.
Harga kompetitif
Harga kompetitif di sini bukan berarti murah lho ya, tapi bagaimana dengan tingkat kualitas produk kita yang seperti itu bisa dinilai dengan harga yang wajar alias sesuai dengan pendapatan segmen pasar yang ditarget.
Kemampuan suplai
Ini dia yang menjadi salah satu kendala utama bagi UKM saat akan bermitra dengan ritel modern, seperti Carrefour, Giant, Seven Eleven dan sebagainya. Kemampuan suplai di sini mencakup permodalan yang cukup dan kontinuitas pasokan. Banyak UKM yang mengalami kendala permodalan sehingga tak mampu memenuhi pasokan yang disyaratkan oleh peritel besar. Sebagai catatan, para peritel ini tidak menyukai ada ruang kosong, jika barang tidak ada, konsumen bisa beralih ke toko lain.
Jangan mudah menyerah
Menjadikan usaha kita naik kelas memang tak mudah, termasuk saat akan memasuki ritel modern. Jika memang belum siap, jangan terlalu memaksakan diri, tetaplah berupaya membangun fondasi bisnis yang kuat. Jika proposal kita ditolak ritel, cari tahu alasannya, sehingga kita akan mendapat feedback yang bisa dimanfaatkan untuk perbaikan ke depan.
Selamat mencoba 🙂
Leave a Reply