Makin maraknya konten di media sosial, tentunya menjadikan persaingan jauh lebih berat saat ini. Salah satu aspek penentu yang menarik audiens terhadap sebuah konten adalah visual nan ciamik. Selain mampu meningkatkan pengalaman brand, juga membantu kita untuk menciptakan koneksi personal dengan audiens di tengah keramaian.
Gaya ilustrasi yang unik juga biasanya diterima lebih cepat dibandingkan teks, sehingga audiens bisa mendapat pesan utama dengan cepat. Misalnya saja, media Tirto yang disebut-sebut sebagai media online pelopor infografis keren. Narasi berita yang rumit bisa dikonsumsi audiens dengan renyah bermodal strategi tersebut. Ragam ilustrasi pun bisa kita temui di landing page, tutorial, produk, maupun dinding sebuah ruangan.
Meski begitu, mendefinisikan gaya ilustrasi yang konsisten dengan look dan feel sebuah brand bukanlah hal mudah, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan tim desain sebelum menentukan gaya ilustrasi yang akan digunakan:
Memilih tema
Layaknya sebuah karya, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memilih tema dan tujuan. Jika kita tak punya tujuan, maka kita akan kesulitan untuk komitmen pada satu aspek yang ujung-ujungnya akan membingungkan audiens. Tak cuma terkait teknik, perangkat, atau aspek kualitatif, melainkan juga tema sentral yang dipilih. Misalnya, binatang, tanaman/bunga, orang, makanan, alam, arsitektur dan sebagainya.
Buat daftar referensi
Salah satu cara terbaik untuk menemukan gaya ilustrasi adalah dengan mengombinasikan elemen dari karya desainer lain. Membangun perpustakaan referensi di papan akan membantu si desainer untuk terinspirasi, dan berpikir kreatif dalam menentukan gayanya sendiri. Ilustrator yang baik selalu punya kemampuan untuk mentransformasi ide/obyek biasa pada sesuatu yang lebih simbolis atau spiritual. Kuncinya, interpretasi bukan meniru.
Tentukan gaya
Jika sebelumnya, dibahas penentuan tema, kali ini lebih spesifik lagi yakni menentukan gaya desainnya, seperti warna, tekstur, bentuk. Pertama warna, riset 5-6 kombinasi palet warna yang dipilih. Kedua, bentuk organik (kurvalinier yang ditemui di obyek alam) atau bentuk geometri (berdasarkan prinsip matematika, segitiga, lingkaran, kotak). Ketiga, tekstur, apakah kita memilih ilustrasi tekstur, clean, atau vector sederhana. Mulai sekarang, lihat karya-karya ilustrasi kita, dan lihat pola semacam apa yang sering muncul.
Sumber: iamadesigner/dribble/uxplanet
Leave a Reply