Dalam sebuah bisnis ritel, arus kas (cash flow) dan stok memiliki hubungan yang erat. Semakin cepat perputaran produk anda (fast moving), peluang anda mendapat kas pun lebih cepat untuk diputar kembali.
Perkiraan arus kas secara khusus akan melihat tiga bulan atau setahun mendatang dari bulan ke bulan serta memperlihatkan baik kas masuk, asalnya, kas keluar, peruntukannya.
Kas tak hanya berasal dari hasil penjualan, namun bisa dari berbagai sumber. Inilah definisi kas: uang tunai dan surat utang, rekening terkini, deposito jangka pendek, pinjaman jangka pendek , overdraft bank, mata uang asing, dan deposito yang dapat ditukar ke mata uang anda dengan cepat.
Maka, penting untuk realistis mengenai perkembangan potensi penjualan untuk setahun mendatang. Salah satu cara untuk melakukannya adalah mengambil estimasi pendapatan penjualan untuk periode 12 bulan ke depan, dan tambahkan perkiraan persentase untuk tahun depan. Berikut adalah beberapa cara singkat mengamankan arus kas serta mengelola stok produk anda.
1). Tagih seluruh pembayaran rutin (piutang) yang belum lunas
2). Opsi menambah pinjaman atau dana bisnis apabila terjadi penurunan penjualan jangka pendek
3). Pastikan anda mengirim barang tepat waktu dengan spesifikasi dan kualitas baik guna menghindari pendapatan yang terlambat atau hilang
4). Targetkan jumlah pelanggan baru secara efisien untuk menambah pendapatan dan mengurangi pengeluaran
5). Pastikan para pemasok tidak menjual harga terlalu tinggi dan menyerahkan barang tepat waktu dengan kualitas baik
6). Cerdas atur “stok” dan “napas” saat momentum low season atau peak season Proyeksi penjualan harus seakurat mungkin untuk meminimalkan stok mati atau kekurangan stok saat peak season.
7). Pastikan pula memisahkan antara rekening, untuk kebutuhan pribadi, operasional, dan tabungan (saving).
Tak peduli seberapa menguntungkannya bisnis anda, atau seberapa banyak investor yang mendukung bisnis anda, Anda tak akan bisa bertahan, jika tidak mampu mengelola arus kas perusahaan. Faktanya, berdasarkan sebuah studi dari lembaga keuangan U.S. Bank menemukan, bahwa sebanyak 82 persen start up atau UKM gagal karena buruknya pengelolaan arus kas.
*berbagai sumber
Baca juga: Empat Jurus Jitu Habiskan Stok Dagangan
Leave a Reply