Saya pernah membaca satu artikel menarik yang berjudul “Mata Uang Baru Itu Bernama Data”, di mana di era bisnis internet seperti sekarang akan lebih mudah bagi pelaku usaha untuk menjual apa pun asalkan basis data (database) pelanggan anda benar-benar diolah.
Beda dulu tentu beda sekarang, karena para pemasar akan dihadapkan oleh pola komunikasi dua arah dan lebih personal, di mana para pelanggan ingin juga suaranya didengar. Dengan demikian, cara berkomunikasi melalui media pun kian beragam.
Jika di masa lampau, orang hanya mengenal media konvensional, seperti televisi, radio atau media cetak, saat ini begitu banyak kanal media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komersil.
Database adalah salah satu komponen penting agar usaha anda tetap eksis, maka hubungan antara penggunaan media berbasis teknologi dengan database pelanggan sudah tak dapat dihindarkan lagi untuk meningkatkan cross selling. Berikut ini adalah beberapa cara mengolah database anda dengan benar;
1. Rawat loyalitas pelanggan
Percuma memiliki database yang banyak tanpa anda rawat atau diberi perhatian. Jika mencari atau membangun pelanggan adalah hal sulit, maka setelah anda dapatkan, sudah semestinya pelanggan anda dijaga dengan benar. Penawaran voucher, atau mengucapkan selamat hari raya dan ulang tahun adalah salah satu cara menarik loyalitas pelanggan anda. Bangun hubungan personal yang baik dan jangka panjang. Dengan begitu, anda tidak hanya mengandalkan pertumbuhan lewat akuisisi pelanggan baru saja.
2. Bangun tim yang kompak
Tim yang kompak adalah salah satu cara untuk membentuk nilai perusahaan di mata pelanggan. Tim yang tidak bisa bekerja sama dan bekerja sendiri-sendiri, akan gagal membangun nilai di mata konsumen. Maka, sudah semestinya, bisnis anda tidak hanya memperhatikan tingkat pertumbuhan penjualan di depan saja, tapi juga menyediakan jasa after sales-nya.
3. Buat blue print basis data
Bagi perusahaan kecil, mungkin ini adalah permasalahan paling besar, kelemahan membangun cetak biru database di mana mereka tidak tahu data dan informasi apa yang semestinya dikumpulkan, seperti demografi atau perilaku pelanggan.
Baca juga: Strategi Pemasaran Jitu lewat Funneling
4. Perbarui basis data
Lingkungan yang dinamis dan cepat berubah menuntut setiap orang atau perusahaan bergerak cepat. Tak terkecuali, dalam memperbarui informasi database pelanggan.
5. Analisa basis data
Database pelanggan hanya berguna jika dimanfaatkan dan diolah dengan baik. Jika tidak, semua informasi yang tersimpan pun tidak akan memberi kontribusi apa pun terhadap nilai perusahaan. Yang jadi masalah, justru kerap kali data dan informasi tersebut tidak dianalisis secara rutin oleh pemasar.
—-
Salah satu perusahaan terbaik yang mampu mengolah database pelanggan mereka adalah situs online Amazon. Dengan begitu, konsumen mereka puas karena mendapat informasi yang dibutuhkan.
Amazon pun dapat melacak buku apa saja yang dibeli setiap pelanggan, kapan dibeli, dan berapa banyak pelanggan yang membelinya dalam jangka waktu tertentu. Maka, saat penawaran, pelanggan pun akan langsung tertarik memberi respon karena sudah didesain sesuai kebutuhan.
*diolah dari Marketing.co.id
Leave a Reply