awkarin

Belajar Branding dari Blogger Chiara Ferragni Idola Awkarin

Belakangan tahun terakhir, nama Awkarin kerap menghiasi berbagai pemberitaan di media. Dari mulai transformasi penampilannya, hingga perilakunya yang dianggap banyak orang cenderung dipenuhi sensasi dan sarkastik.

Sebenarnya, saya masih cukup terkesima sama sepak terjang selebgram Karin Novilda alias Awkarin ini. Gimana nggak ya, followers instagramnya udah tembus 2 juta orang bow #pentingbangetini 😀

Yah, untuk ukuran seleb medsos, ini sih angka yang cukup mencengangkan ya, karena popularitas gadis satu ini dibangun gak lebih dari 5 tahun sejak aplikasi Instagram mulai eksis di Indonesia.

Dengan, jumlah followers bejibun itu, gak heran kalau setiap bulannya, dia bisa mengantongi Rp 100 juta per bulan dari fee endorse berbagai brand. By the way, umur Awkarin baru menginjak 20 tahun loh ini.. ck…ckk..ckk..

Terlepas dari segala kontroversinya, ternyata idenya untuk menjadi selebgram yang terlihat terkonsep ini terinspirasi dari salah seorang fashion blogger ternama Chiara Ferragni yang juga jadi idolanya.

Chiara Ferragni memang menjadi salah satu fashion blogger sukses dengan nilai dua perusahaannya  yang dibangunnya sebesar 8 juta dolar. Saking populernya, Ferragni dan timnya menjadi pilihan studi kasus Harvard Business School beberapa tahun lalu. Bahkan, Profesor Anat Keinan dan mahasiswanya berupaya menganalisa setiap detil aspek bisnis start up tersebut.

“Dia sangat kreatif memonetisasi blognya dan menjadikan bisnis sesungguhnya bernilai jutaan dolar. Dia sangat populer sekaligus mendatangkan aspirasi dan relevansi bagi jutaan pengikut Instagramnya,”kata Keinan.

chiarra ferragni
dok. theblondesalad

Seorang koresponden CBS Michelle Miller bahkan menyebut, jika Ferragni bukan model, bukan pula aktris, atau selebriti ternama. Tapi, wanita berusia 30 tahun ini, adalah sebuah brand yang menguntungkan.

Ferragni mulai dikenal sejak ia membangun sebuah blog fesyen yang kemudian menjadi situs gaya hidup “The Blonde Salad” sejak tahun 2009. Awalnya, ia bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang orang suka, dan bisa mendapat inspirasi.

Kini, The Blonde Salad (TBS) memiliki lebih dari 500 ribu pengunjung setiap bulannya dan mengantongi 1,5 juta dolar atas penjualan produk dan pemasukan iklan.

“Saya selalu ingin menjadi diri sendiri, dan saya tak ingin terlalu keras berupaya menjadi sosok lain,”kata Ferragni.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kesuksesan Ferragni yang telah membuktikan bahwa blogging ternyata bisa jadi bisnis yang sangat menjanjikan;

Ia memulainya dari hal kecil dan tumbuh secara organik

Ferragni mungkin telah menjadi milyuner sekarang, tapi ia memulainya dari hal kecil. Ia pernah membagi foto-foto ootd-nya ke situs media, seperti Flickr. Ia mulai meluncurkan blog sejak 2009 bersama kekasihnya Riccardo Pozzoli tanpa rencana untuk membuatnya menjadi bisnis jutaan dolar.

chiarra ferragni
Kalau liat koleksi sepatu doi mupeng bow, cakep-cakep dan lucu. Tapi kudu ikhlas rogoh kocek 2-4 jutaan 🙂 dok. forbes

Ia rela memperoleh persentase kecil dari pendapatan lini fesyen

Saat meluncurkan lini sepatunya, ia cukup memberi kontrol ketat atas perkembangan brandnya itu, maka ia rela memangkas pendapatan dari royalti hanya sebesar 10 persen. Tahun 2013, ketika meluncurkan koleksi sepatu Chiara Ferragni, ia bekerja sama dengan angel investor dan dan manajer penjualan untuk menjalankan bisnis. Di akhir tahun 2016, brand ini sudah mengantongi pendapatan 10 juta euro, yang membuat persentase 10 persen menjadi begitu menggiurkan.

Jika anda cukup besar, brand rela membayar anda mahal

Jika anda masih butuh pembuktian bahwa seorang blogger bisa lebih berpengaruh dibanding selebriti, ini dia: Tahun 2014, Ferragni dibayar sebesar 30 ribu-40 ribu dolar untuk berpartisipasi di sebuah event.

Followers Instagram Chiara hanya sedikit di bawah Oprah Winfrey, namun di atas penyanyi ternama Sam Smith, aktris Reese Witherspoon, dan bintang tenis Serena Williams. Hal ini membuat rumah fesyen  internasional Calvin Klein mempercayakannya sebagai brand ambassador.

“Ia sangat mengglobal, dan ia mampu mengomunikasikan imej brand dengan baik,”kata Creative Director Calvin Klein Fransisco Costa.

Punya banyak kanal pemasukan

Salah satu ciri khas blogger dengan nama besar adalah mereka memiliki banyak kanal pemasukan. Chiara sendiri mendapat pemasukan di antaranya lewat iklan di situs web, partnership dengan brand besar, membawakan acara atau event, serta penjualan koleksi lini sepatunya.

Para desainer ternama kerap memberinya pakaian dan aksesori, bahkan sejumlah hadiah. Ia juga pernah mengantongi 50 ribu dolar untuk penampilannya saat membawakan acara atau event. Namun, pemasukan terbesarnya adalah lewat penjualan lini sepatunya yang berhasil mendulang pendapatan hingga 5 juta dolar per tahunnya.

Instagram menjadi kunci

Jika anda berpikir bahwa para blogger mem-posting outfit atau gambar secara sporadis atau acak di Instagram, anda salah!

Pozolli (kekasih Chiarra) mengatakan, sejak 2013 Instagram menjadi titik balik bagi para blogger fesyen, karena Instagram banyak digunakan dan menjadi instrumen penting industri fesyen. Dan, Chiara menjadi salah satu pemain besar di industri ini, meski namanya tidak setenar Kim Kardashian atau Louis Vuitton. Maka itu, pengelolaan konsep dan konten menjadi sangat penting sekali,

Menurutnya, berkembangnya Instagram seperti sebuah ancaman bagi model bisnis The Blonde Salad, di mana nantinya mau tak mau akan menggiring pada strategi digital brand yang baru.

Ada strategi berbeda antara blog vs sosial media

Setelah Instagram menjadi hit sejak 2013, Ferragni mulai memisahkan konten situsnya dengan postingan sosial media. Kala ia tetap melanjutkan memposting outfit harian dan aktivitas di Instagram, timnya mulai melakukan perencanaan konten editorial tiap minggunya di blog.

Dengan perencanaan konten lebih matang untuk theblondesalad.com, tim Ferragni berharap bisa menciptakan majalah digital yang independen terlepas dari pendirinya. Hal ini memberi ruang pula bagi Ferragni opsi untuk terlibat atau pun tidak di dalamnya.

 

Harvard/cbs

Baca juga: Tentang Branding, Rachel Vennya, dan Ravenisodd

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!