produk

5 Prinsip Neuromarketing yang Bisa Digunakan untuk Menjual Produk

Salah satu topik bahasan favorit saya, neuromarketing merupakan salah satu bidang yang memanfaatkan fundamental ilmu saraf (neuroscience). Tujuan dari neuromarketing sendiri adalah untuk mengkapitalisasi bias kognitif dalam menarget audiens agar mereka tak segan membeli sebuah produk atau jasa tertentu. Neuromarketing merupakan sebuah ilmu yang sangat powerful bagi pemasar untuk menangkap pembeli potensial dengan menggunakan trik psikologi.

Metode neuromarketing telah sekian dekade lamanya digunakan brand dan terbukti mampu menghasilkan anggaran yang lebih terukur. Untuk efisiensi pemasaran dan branding, neuromarketing telah menjadi bagian tak terpisahkan dari proses riset pasar. Kini, banyak bisnis merangkul neuromarketing sebagai sumber informasi utama untuk pengembangan produk dan menentukan positioning di pasaran.

Berikut adalah beberapa prinsip dalam neuromarketing yang bisa digunakan untuk menarik lebih banyak pelanggan:

Psikologi warna yang mampu memengaruhi pilihan

produk

Sudah menjadi rahasia umum, jika penggunaan warna tertentu memiliki makna sekaligus kesan yang cenderung memengaruhi perasaan seseorang. Infografis yang disajikan KissMetrics di atas menunjukkan bagaimana peran warna dalam memengaruhi perilaku dan pilihan seseorang. Di sisi lain, warna memang dapat meningkatkan pengakuan dan kesan pelanggan terhadap brand hingga 80 persen.

Arah wajah dalam foto mampu menunjukkan bagian yang ingin dituju

produk

Contoh gambar di atas diambil dari sebuah kajian yang membongkar peta panas di mana audiens melihatnya. Kajian tersebut dipimpin oleh Neuroscience marketing, di mana menjelaskan bagaimana wajah seseorang harus terlihat di sebuah iklan. Mereka menaruh foto pertama seorang bayi dengan melihat ke arah audiens. Hasilnya, audiens hanya fokus pada foto sang bayi. Namun, ketika mereka menaruh foto kedua dengan wajah melihat ke arah copy iklan, audiens juga turut melihat copy iklan tersebut.

Auto branding membantu imej brand

produk

Masih ingat dengan jingle iklan permen Mentos di awal tahun 1990-an, atau restoran McD dengan tagline “I’m Lovin’ it, ternyata mampu mempopulerkan dan mengangkat citra brand kala itu. Tak kalah dengan merk luar negeri, kita pun mengenal brand Kopiko atau Indomie dengan tagline dan jingle-nya yang juga populer. Permainan audio atau intrumen tertentu memang mampu mengaktivasi suasana hati dan menciptakan koneksi dengan brand.

Tentu saja membuat tagline atau jingle tak semudah membalik tangan, namun harus disesuaikan dengan kepribadian dari brand dan emosi macam apa yang ingin disampaikan kepada target audiens. Baik tema atau suara yang disampaikan brand harus konsisten dengan citra brand itu sendiri.

Bentuk huruf yang tepat mampu menyampaikan pesan

produk

Manusia cenderung memilih sesuatu yang menawarkan kenyamanan dan kemudahan. Dengan konteks yang mirip secara psikologis, orang juga cenderung menyukai bentuk huruf yang sederhana di mana mudah dibaca dan dipahami. Hal ini juga diperkuat dengan studi yang dilakukan Norbert Schwarz dan Hyunjin Song yang menemukan di mana manusia lebih memilih jenis huruf yang mudah dibaca dibanding yang rumit.

Mereka pun pernah melakukan percobaaan di mana menyajikan instruksi yang diketik dalam dua tipe huruf berbeda: Arial, 12pt, dan Brush 12pt. Hasilnya, partisipan lebih senang membaca instruksi yang diketik dalam bentuk huruf Arial. Tentunya, hal ini bisa diaplikasikan dalam dunia pemasaran, termasuk bagaimana menuliskan huruf untuk infografis atau situs web.

Teknik “penjangkaran” membantu luluhkan prospek

produk

Teknik penjangkaran atau bungkusan merupakan salah satu teknik pemasaran yang menggunakan filosofi neuroscience. Teknik ini cenderung menggiring calon prospek untuk belanja lantaran harga yang ditampilkan seolah lebih rendah dari harga sebenarnya. Hal ini membuat si prospek percaya bahwa apa yang dibelinya lebih berharga daripada uang yang dikeluarkan.

 

Sumber: Blog jeffbullas (Guest author: Jasmine Demeester is a Digital Marketing Strategist, Educator, and a Blogging Geek at Dissertation Writing Services. She is a reputed name digital marketing profession. In addition, she is also an educator who dedicates a portion of her life for students)


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!