desain

5 Langkah Membangun Estetika Desain untuk Brand

Bagi anda yang baru memulai usaha, atau mungkin ingin melakukan sedikit switch atau perubahan, membangun identitas brand pastinya menjadi sebuah perjalanan kreatif yang menyenangkan, sekaligus juga mendatangkan stres. Bagaimana pun juga, brand anda adalah sentuhan pertama bagi calon konsumen yang akan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

Nah, ketika anda sudah memiliki ide yang cemerlang mengenai apa yang ingin brand anda sampaikan, langkah berikutnya adalah menerjemahkan ide-ide itu lewat tampilan atau suara. Fase ini bisa dibilang cukup menantang karena kita harus siap menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa jadi tidak sesuai harapan di lapangan. Berikut ini adalah beberapa cara mudah menentukan karakter desain untuk brand anda;

Dimulai dari ide

ide

Ketika akan memulai membuat brand atau proses rebranding, tahapan mencari ide adalah bagian amat penting. Pertama-tama, pikirkan dulu tentang bisnis anda, dan apa yang diinginkan pelanggan dari anda. Selanjutnya terjemahkan ide dan rasa tersebut ke visual yang menggaungkan identitas dan karakter sebuah brand. Anda dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

  • Pesan yang ingin disampaikan
  • Brand yang anda kagumi

Nb: (Namun, perlu diingat jangan terlalu banyak mereferensi. Menurut Amalia S Prabowo, CEO PT Havas Worldwide Jakarta, boleh jika anda punya benchmark, tapi jangan ditiru mentah-mentah. Brand yang “long lasting” itu berawal dari otentitas).

  • Suasana hati atau perasaan yang ingin anda bangun dengan brand

(Bukalah pikiran anda terhadap hal-hal atau inspirasi baru. Cara ini bertujuan untuk membantu anda lebih meng-eksplorasi dan tepat mengambil keputusan).

Bangun persona

persona
dok. thecopycourse

Anda punya banyak daftar ide? Saatnya, untuk mengerucutkan. Tapi mulai dari mana? Mulailah dari audiens alias kelompok orang yang akan menjadi target pasar anda. Jika anda belum punya gambaran, saatnya membangun persona untuk membantu anda mengenali orang  ideal yang berpotensi jadi pelanggan setia anda.

Persona atau archetype tidak hanya sebatas hal-hal seputar demografi seperti, gender, usia, atau tempat tinggal, tapi juga preferensi seseorang dari sudut pandang psikologis atau sosiologis, seperti musik atau film favorit, tempat nongkrong favorit, jenis media yang dikonsumsi untuk mendapat informasi, kepercayaan serta persepsi.

Ketika anda mampu menggambarkan informasi semua itu, maka anda akan terhubung dengan nilai-nilai yang lebih spesifik dan sekiranya bisa diaplikasikan ke brand anda untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, atau tujuan dari pelanggan anda sebagai manusia.

Memahami gaya desain

gaya desain
dok. canvasdesignschool

Bisa dibilang estetika desain berubah seiring perkembangan tren dan zaman. Maka, penting bagi anda untuk memahami pula berbagai gaya desain yang perlu sesuaikan dengan selera target pasar anda, di antaranya;

  • Klasik
  • Retro
  • Material
  • Handcrafted
  • Modern/minimalist

Jangan meniru

meniru
dok. abdevlabs

Selama proses brainstorming, mungkin anda akan mencari inspirasi dari produk yang sudah ada atau kompetitor. Tentu saja, kita pastinya memiliki favorit dan benchmark masing-masing, untuk direplikasi pada produk kita.

Kembali lagi, seperti yang disebut pada poin pertama, jangan pernah meniru secara mutlak. Brand kita harus menjadi unik, sebagai pembeda dengan produk lain. Di tengah banjirnya produk serupa, apa yang membuat brand kita terlihat stand out of the crowd?

Salah satu cara jitu dalam menyusun diferensiasi adalah berangkatlah dari personal value dan terapkan pada konsep desain produk.

Pahami kanal distribusi

sosial media

Di era digital, kegiatan pemasaran tentu jauh lebih mudah, murah, namun juga menantang. Brand tidak hanya sekedar, nama, logo, atau moto, tetapi bagaimana mampu menjadi content creator, tidak hanya sekedar memindahkan informasi brosur ke website. Brand harus pula mengikuti arah media konsumennya.

Berikut adalah beberapa media yang dapat anda pertimbangkan:

  • Website
  • Social media
  • Online advertisement
  • Blog

Pastikan, anda mendapat feedback dari audiens atas upaya yang telah dilakukan tersebut demi kelanggengan brand tersebut ke depan. Mungkin, butuh bulanan bahkan tahunan untuk menentukan tampilan dan rasa perusahaan anda. Namun, dengan memulai dari memahami estetika desain, akan membantu anda perlahan untuk mendapat tempat di hati konsumen sesuai karakter brand tersebut.

Be creative dan selamat mencoba 😉

#DramaOrangUsaha

Comments

One response to “5 Langkah Membangun Estetika Desain untuk Brand”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!