5 Kiat Mengatur Dana Pensiun dan Pesangon

5 kita mengatur dana pensiun dan pesangon
Dok. Pixabay

Memasuki masa pensiun adalah satu hal yang tak mungkin bisa dihindari bagi siapa pun dalam hidup ini. Seiring berjalannya waktu, usia pun bertambah tua dan energi menyurut, terkadang pensiun menjadi masa-masa yang paling ditakutkan bagi sebagian besar orang. Tak hanya pensiun, bagi karyawan yang bosan bekerja dan ingin pensiun dini atau bahkan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perusahaan yang tutup atau bangkrut, masalah keuangan tentu menjadi hal krusial yang harus dipikirkan ke depannya. Berikut ini adalah beberapa kiat yang disarankan perencana keuangan Prita Ghozi agar kita cerdas mengelola dana pensiun atau pesangon saat sudah tak aktif lagi bekerja.

Hitung perkiraan biaya kebutuhan saat pensiun

Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah menghitung berapa besar kisaran biaya kebutuhan hidup saat masa pensiun nanti setiap bulannya. Dengan kondisi yang sudah berbeda, dan tanpa pendapatan tetap, maka harus ada penyesuaian-penyesuaian pada pos pengeluaran.

Misalnya, biaya kebutuhan hidup per bulan Rp1 juta, maka harus kita perhitungkan berapa lama membutuhkan biaya tersebut yang artinya harus diperhitungkan pula perkiraan berapa lama harapan hidup kita sejak masuk pensiun sampai meninggal dunia. Sebagai informasi, rata-rata harapan hidup orang Indonesia berkisar antara 74-75 tahun.

Menurut Prita, menghitung biaya dasar kebutuhan hidup saat pensiun sederhana saja, tak perlu memasukkan dana liburan, tapi pastikan anda memasukkan kebutuhan darurat untuk kesehatan mengingat usia yang tak muda lagi.

Tetapkan prioritas

Biasanya saat seseorang mendapat uang pensiun atau pesangon dalam jumlah banyak suka dihabiskan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, misalnya seperti beli kendaraan baru atau liburan. Padahal, penggunaan uang pensiun atau pesangon ada urutannya prioritasnya, di antaranya kebutuhan dasar hidup, dana darurat, dan pastikan untuk membayar utang. Hal ini untuk pastikan agar anda tetap tenang menjalani masa-masa ketika sudah tak aktif lagi bekerja.

Jangan gegabah investasi

Saat sudah tak aktif lagi bekerja, sebagian di antara kita mungkin akan mencoba mencari pengganti penghasilan. Hal inilah yang membuat banyak orang tergiur melakukan investasi. Namun, sayangnya banyak pula yang tak menyadari potensi risiko dari investasi yang dilakukannya.. Menaruh banyak uang di pasar saham tentu berisiko besar, dan bukanlah ide baik untuk dilakukan. Apalagi, kalau sampai tergiur investasi bodong. Cari investasi dengan risiko lebih rendah, namun cukup baik dalam imbal hasilnya. Tetaplah waspada dan bijak menggunakan dana anda.

Cari alternatif pekerjaan

Jika sudah memasuki masa pensiun, maka seseorang sudah tak bisa lagi memiliki penghasilan tetap, padahal masih ingin menikmati gaya hidup tertentu. Maka, anda pun bisa mencoba alternatif pekerjaan lain yang (non tetap), seperti freelance, honorer, atau memiliki bisnis sendiri. Jika tidak, anda harus disiplin untuk mengurangi konsumsi gaya hidup berlebih, atau menambah aset tabungan dan investasi di mana imbal hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai tambahan penghasilan.

Minta bantuan profesional

Ketika anda sudah terjebak pada masalah keuangan kronis, menjelang masa pensiun, maka tak ada salahnya jika meminta bantuan profesional untuk memetakan antara kebutuhan, jumlah dana pensiun atau pesangon dan jenis investasi yang akan dipilih. Terkadang, bagi sebagian orang, mengatur atau mengelola keuangan pribadi bukanlah hal mudah untuk dilakukan.

Semoga bermanfaat 🙂

 

 


Posted

in

by

Comments

2 responses to “5 Kiat Mengatur Dana Pensiun dan Pesangon”

  1. Ruli retno Avatar

    Bener bgt ini tipsnya.. meski belom pensiun uda kepikiran aja dr skrg

    1. listyapr Avatar
      listyapr

      Harus udah direncanakan dr sekarang 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!