Seiring perkembangan zaman, para pemasar kini makin dituntut untuk mampu mengembangkan kemampuan sekaligus memainkan beragam peran dalam tim. Para pemasar masa kini, tak hanya bertugas membuat konsep promo atau mengurus performa media sosial saja, tapi juga diharapkan mampu membuat konten, memahami data, dan bekerja dengan baik bersama tim penjualan untuk meningkatkan keuntungan.
Belakangan tahun terakhir, anggaran brand atau perusahaan untuk pemasaran digital diperkirakan terus naik, antara 12-15 persen. Demi memaksimalkan peluang tersebut, pemasar juga makin dituntut untuk memahami perilaku orang di dunia maya dan mengembangkan keahlian-keahlian utama ini:
1. Analisa Roi
Sekitar 84 persen pemasar terindikasi tak mampu mengukur dan melaporkan kontribusi program kampanye mereka terhadap bisnis. Padahal, para pemilik bisnis menginginkan angka pasti implikasi dari kampanye pemasaran. Makanya, para pemasar perlu mengasah analisa untuk memproduksi data relevan dan membuktikan seberapa diterima oleh audiens. Para pemasar yang mampu mambaca return on investment (ROI) makin dicari, karena perusahaan benar-benar ingin tahu efektivitas dan relasi antara apa yang diinvestasikan dan imbal baliknya.
2. Menulis dan komunikasi
Pemasaran konten alias content marketing di masa kini adalah senjata utama agar bisa dekat dengan audiens. Sebayak 74,2 persen perusahaan mengatakan, bahwa pemasaran konten akan meningkatkan tim pemasar mereka baik secara kualitas dan kuantitas. Para pemasar wajib memainkan peran sifgnifikan dalam membangun strategi konten yang efektif terkait persona pembelinya.
Konten memiliki peran untuk mengedukasi, menginformasikan, menginspirasi, dan memotivasi audiens atau calon prospek, sehingga para pemasar perlu memahami membuat konten yang bisa menghasilkan konversi di tiap tingkatan itu. Tak heran, pemasar masa kini juga dituntut harus mampu menulis dan berkomunikasi dengan baik.
Mendapat trafik hanya dengan memposting konten lewat strategi SEO dan media sosial mungkin terlihat sederhana, namun apa yang harus dilakukan pemasar adalah membawa prospek ideal dan calon pembeli potensial secara efektif masuk ke situs.
3. Otomatisasi pemasaran
Otomatisasi pemasaran secara signifikan akan meningkatkan performa kampanye, dan harus menjadi keahlian yang wajib bagi tiap profesional di bidang itu. Mempelajari bagaimana menggunakan arus kerja terotomatisasi yang secara berkelanjutan memelihara prospek lewat email atau konten bukan perkara gampang.
Namun, berdasarkan riset, cara kerja otomatisasi dapat meningkatkan 14,5 persen produktivitas penjualan, dan mengurangi beban biaya marketing sampai 12,2 persen. Cari tahu apa yang bekerja dan tidak dengan otomatisasi pemasaran, dan siapa pun yang menguasai keahlian ini pasti bisa jadi pemimpin dalam permainan.
4. Riset
Kampanye pemasaran dimulai dengan riset, jad pastikan miliki keahlian ini. Para pemasar diwajibkan memiliki pemahaman mendalam dari pembeli, tren pasar, analitik dan peluang di bidang mereka. Hal ini membutuhkan kemampuan riset yang mumpuni di luar sekedar melakukan pencarian di Google.
Lantaran pemasar adalah orang yang paling tahu tentang target pasar, maka mereka juga dituntut harus bisa bekerja sama dengan tim desain membuat pengalaman browsing (user experience yang menyenangkan bagi audiens untuk mendapat hasil terbaik.
5. Coding
Para pemasar yang tak memahami HTML dan CSS pastinya akan menjadi masalah bagi tim pengembangan. Namun, dengan memahami sedikit dasar-dasar coding setidaknya akan mampu mengatasi isu-isu kecil, seperti perubahan di blog atau website. Ke depan, para pemsar setidaknya wajib belajar keterampilan baru dan beradaptasi dengan perubahan online. Seiring perubahan perilaku online dan algoritma, begitu juga dengan taktik marketingnya.
Leave a Reply