Dalam dunia bisnis, timbulnya risiko kerap menjadi momok, terutama bagi pengusaha pemula. Memang, risiko bisnis bukanlah hal yang bisa dihindari sama sekali, namun sangat bisa dikelola. Bagi anak ekonomi, pastinya sudah tahu mata kuliah manajemen risiko kan? Mengelola sebuah risiko bisnis memang membutuhkan waktu, latihan, dan bahkan jam terbang yang cukup tinggi hingga anda menjadi mahir.
Kembali pada topik utama, dalam bisnis khususnya ritel, risiko barang dagangan tidak laku dalam jangka waktu lama adalah salah satu tantangan utama yang harus dihadapi.
Mengutip nasihat salah satu pakar marketing Indonesia Tung Desem Waringin, dalam sebuah bisnis, stok sisa harus bisa diminimalisasi. Kenapa demikian? Karena stok adalah uang mati yang harus diputar kembali untuk kegiatan produktif. Bisa anda bayangkan jika barang yang menumpuk di gudang lebih banyak dibandingkan barang yang terjual? Sudah pasti arus kas anda terganggu, dan bisnis pun mandek.
Berikut adalah beberapa jurus jitu yang biasa dilakukan para peritel, bahkan brand besar untuk menghabiskan stok barang tidak laku alias produk slow moving dalam jangka waktu tertentu?
Mengubah display
Jika anda memiliki toko offline, cobalah mengubah tata letak barang dagangan menjadi lebih cantik dan nyaman bagi pengunjung. Dalam bisnis fesyen, hal ini menjadi salah satu cara yang kerap dilakukan peritel besar. Suasana toko yang lebih nyaman, akan membuat pengunjung betah berlama-lama. Bagi pemilik toko online, membuat foto lebih bagus dan membuat desain situs yang lebih menarik adalah cara lain yang bisa dilakukan.
Early warning system
Contohnya adalah anda memiliki rata-rata omset, misalnya 5x dari stok. Artinya, apabila stoknya 100, maka omset anda harus 500. Dan, bila stok anda sudah berkurang menjadi 20 dari 100 stok, maka bagian pembelian harus mulai menambah stok lagi, agar anda tidak pernah kehabisan stok.
Bagian pembelian harus melapor ke bagian keuangan, jika stok kurang dari 2x omset atau kurang dari 1x stok pemutaran. Kehabisan stok saat peak season penjualan juga tidak baik, karena anda akan kehilangan peluang. Namun, jika sisa stok dagangan cukup banyak, fokuslah pada solusi, lakukan apa pun untuk meningkatkan penjualan.
Diskon cuci gudang
Diskon adalah cara lain yang juga cukup umum dilakukan para peritel. Diskon cuci gudang biasanya mulai dari 50-80%. Namun, strategi diskon cuci gudang ini ternyata masih menimbulkan pro kontra, apalagi jika diskon yang diberikan terkesan tak wajar. Salah satu pemilik dan desainer clothing line untuk segmen menengah atas, mengatakan, diskon bagi beberapa brand dianggap bisa “merusak” citra brand itu sendiri.
Ia pun membatasi diskon yang diberikan dalam setahun. Namun, agaknya itu kembali lagi pada anda sendiri sebagai pemilik merk, selama diskon yang diberikan bisa menutupi seluruh biaya produksi dan biaya lain yang dikeluarkan, silahkan saja lakukan :). Diskon tidak membuat anda rugi selama anda mampu berhitung cermat, hanya saja mengurangi keuntungan bisnis.
Beriklan lebih gencar
Beriklan atau melakukan promosi dalam bentuk endorsement, kuis, giveaway, bazaar dan lainnya bisa anda jadikan cara untuk menghabiskan sisa stok dagangan. Intinya, pastikan uang yang anda keluarkan kembali lagi, entah dalam bentuk penjualan, peningkatan brand awareness, atau mendapat database followers maupun calon konsumen baru.
#Stok dagangan tentunya berkaitan erat dengan arus kas (cash flow), bagaimana mengelolanya? Nantikan lebih lengkapnya pada artikel berikutnya yah 🙂
Semoga bermanfaat 🙂
Leave a Reply