desain logo

3 Langkah Sederhana Membuat Desain Logo Brand

Meski hanya sebuah gambar kecil, logo mampu menyampaikan pesan yang penuh makna di mana proses mendesainnya juga harus bisa dipertanggungjawabkan. Logo biasanya menjadi representasi yang sangat jelas dari sebuah perusahaan atau organisasi. Di tengah makin derasnya arus informasi dan persaingan, logo sudah semestinya bisa menjadi alat komunikasi yang efektif bagi sebuah brand.

Untuk mencapai tujuan itu, banyak brand yang kemudian mempekerjakan agensi untuk membuat desain logo. Meski, memilih pekerja freelance tentu akan lebih terjangkau dari segi biaya, terutama bagi yang usahanya masih skala kecil menengah. Namun, kita tak dapat lepas dari tantangannya juga.

Tak semua desainer mampu menyerap dan memahami aspirasi pemilik brand, maka sebelum sampai pada produk final, ada beberapa langkah yang harus sama-sama dipahami dalam mendesain sebuah logo. Berikut adalah beberapa poinnya:

Riset industri

Sebelum seorang desainer menggambarkan sketsa di kertas, sudah semestinya ia melakan riset lebih dulu. Dengan cara meriset industri atau bidang yang digeluti si pemilik perusahaan, akan membantu desainer mendapat rasa suasana yang akan dimasukkan dalam logo nantinya. Para desainer sudah harusnya mengetahui tren dan kesesuaiannya. Tampilan logo perusahaan real estate sudah pasti berbeda dengan logo restoran atau grup band. Misalnya, di industri kesehatan, para konsumen mencari kenyamanan, namun di industri musik, mungkin diperlukan lebih inovasi dan elemen yang lebih “gila”.

Kenali klien

Setelah mencari tahu tipe industriya, seorang desainer sudah selayaknya mencari tahu tentang klien atau karakter brand yang akan ditanganinya. Misalnya, apa visi misi perusahaan, filosofi, positioning, dan produk yang dijual. Sebelum sampai pembuatan ide, seorang desainer memang harus menangkap esensi dari perusahaan itu. Maka, penting bagi para brand owner menyiapkan brief yang singkat, padat, jelas.  Meski, masih banyak juga perusahaan yang tak memahami apa yang membedakan mereka dari yang lain. Diskusi desain logo ini harusnya dapat membuat para brand owner memikirkan lebih jauh mengenai positioning mereka di pasaran.

Membuat sketsa dan presentasi

Setelah sketsa dibuat, upayakan rutin berkomunikasi dengan klien. Siapkan 2-3 contoh ide desain untuk kemudian mereka pilih. Jika memang harus direvisi, hitung pula berapa lama si desainer menyelesaikannya, karena fee biasanya akan didasarkan pada jam kerja per jam. Pastikan juga, si desainer membuat kontrak berapa kali revisi maksimal yang bisa dilakukan.

Mendesain sebuah logo dari awal memang menjadi proses kerja kreatif yang susah susah gampang lantaran harus melakukan banyak riset tentang industri, bisnis klien, dan target audiensnya. Maka itu, dibutuhkan pemahaman dan saling pengertian baik antara desainer dan brand owner.

Selamat mencoba!

Sumber: Hubspot

Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!